Fakta ilmiah tentang gagasan
bahwa alam semesta abadi dan teori evolusi, telah runtuh:
1. Gagasan bahwa alam semesta
adalah abadi digugurkan oleh serangkaian penemuan astronomis yang dilakukan
ketika Manifesto Humanis pertama tengah ditulis. Penemuan seperti fakta bahwa
alam semesta tengah berkembang, dari radiasi latar kosmis dan kalkulasi rasio hidrogen
atas helium, telah menunjukkan bahwa alam semesta memiliki permulaan, dan
muncul dari ketiadaan sekitar 15-17 miliar tahun yang lalu dalam sebuah ledakan
yang dinamai "Dentuman Besar". Walaupun mereka yang mendukung
filsafat humanis dan materialis tidak rela menerima teori Dentuman Besar,
mereka akhirnya dikalahkan. Sebagai hasil dari bukti ilmiah yang telah
diketahui, komunitas ilmiah akhirnya menerima teori Dentuman Besar, yakni bahwa
alam semesta memiliki permulaan, dan karenanya kaum humanisme tidak dapat
membantah lagi. Demikianlah pemikir ateis Anthony Flew terpaksa mengakui:
… karenanya saya mulai
mengakui bahwa ateis Stratonisian telah dipermalukan oleh konsensus kosmologis
kontemporer. Karena tampaknya para ahli kosmologi memberikan bukti ilmiah
tentang apa yang oleh menurut St. Thomas tak dapat dibuktikan secara filosofis;
yakni bahwa alam semesta memiliki permulaan….36
2. Teori evolusi, pembenaran ilmiah terpenting
di balik Manifesto Humanis pertama, mulai kehilangan pijakan satu dekade
setelah Manifesto itu ditulis. Saat ini diketahui bahwa skenario yang
dikemukakan sebagai asal usul kehidupan oleh kaum evolusionis ateis (dan tak
diragukan, humanis), seperti oleh A.I. Oparin dan J.B.S. Haldane pada tahun
1930, tidak memiliki keabsahan ilmiah; makhluk hidup tidak dapat diturunkan
secara spontan dari materi tak-hidup sebagaimana diajukan oleh skenario ini.
Catatan fosil menunjukkan bahwa makhluk hidup tidak berkembang melalui sebuah
proses perubahan kecil yang kumulatif, tetapi muncul secara tiba-tiba dengan
berbagai karakteristik yang berbeda, dan fakta ini telah diterima oleh para
ahli paleontologi evolusionis sendiri sejak 1970-an. Biologi modern telah
menunjukkan bahwa makhluk hidup bukanlah hasil dari kebetulan dan hukum alam,
tetapi bahwa pada setiap sistem kompleks dari organisme yang menunjukkan sebuah
perancangan cerdas terdapat bukti bagi penciptaan.
SUMBER:http://id.shvoong.com/humanities/philosophy/2239266-fakta-ilmiah-tentang-gagasan-bahwa
0 komentar:
Posting Komentar