BANDA ACEH--MICOM: Badan
Metereologi Klimatologi dan Geofisika mengusulkan agar di wilayah pantai
barat Provinsi Aceh dipasang alarm peringatan dini tsunami, karena di
daerah itu sering digoyang gempa.
Kepala Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika Meulaboh,
Kabupaten Nagan Raya, Edi Darlupti saat dihubungi di Meulaboh, Minggu
(15/1), mengatakan seharusnya pemerintah setempat memasang alarm
peringatan tsunami sebagai tanggung jawab kepada masyarakat.
"Kami sudah pernah membicarakan hal itu dengan Pemda Aceh Barat
dan sekitarnya namun masih terkendala dana, karena itu kita harapkan
kearifan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat untuk
mengupayakan hal itu," katanya.
Menurut Edi, pembuatan sirene tersebut sangat dibutuhkan,
khususnya kawasan pantai barat Aceh yang meliputi Kabupaten Aceh Barat,
Aceh Jaya, Nagan Raya, Siemeulu, Aceh Selatan dan Kabupaten Aceh Barat
Daya yang berada di pesisir laut.
Terlebih melihat pengalaman beberapa kali guncangan gempa,
meskipun hanya gempa berkekuatan 5,0 skala Richter ke bawah yang tidak
berpotensi tsunami, namun masyarakat panik dan trauma teringat akan
terulangnya tsunami seperti 26 Desember 2004.
Ia menambahkan, selama ini pemasangan "Tsunami Early Warning
Syistem" hanya ditempatkan di ibu kota Banda Aceh yang berjarak sekitar
360 kilometer arah barat Kota Meulaboh.
"Paling kurang untuk per kabupaten seperti Aceh Barat itu
minimal enam unit harus dipasangkan, begitu juga daerah Siemeulu karena
daerah kita ini paling sering digoyang gempa," jelas Edi.
Lebih lanjut dikatakan, selama ini pemerintah daerah dari Badan
Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) harus bekerja ekstra membunyikan
sirene mobil pemadam kebakaran apabila gempa terjadi berpotensi tsunami.
Menurut dia, pihak BMKG juga siap dan bersedia membantu
pendanaan dibuatnya sirene untuk Aceh Barat agar diajukan ke BMKG pusat,
namun harus mendapat pengajuan dari setiap daerah.
Seharusnya, menurut Edi Darlupti, pemerintah daerah wilayah
setempat sejak tsunami 26 Desember 2004 harus sudah mengajukan pendanaan
dibuatkan sirene yang harganya diperkirakan Rp1 miliar lebih per unit.
"Kalau pemda mengajukan melalui kita, mungkin kita siap
membantu, namun secara tertulis belum pernah ada, karenanya kita
mengharapkan bagaimana upaya Pemerintah Provinsi Aceh juga memikirkan
pengadaan sirene ini," katanya. (Ant/OL-2)
SUMBER:http://www.mediaindonesia.com/read/2012/01/15/291580/126/101/Pantai-Barat-Aceh-Butuh-Alarm-Tsunami
0 komentar:
Posting Komentar