Tentu semua berharap bahwa bencana alam tidak terjadi pada masa-masa yang akan datang. SDM yang amanah dan melaksanakan kewajiban ibadah kepada Sang-Khaliq serta senantiasa mementingkan kepentingan rakyat akan mampu meminimalisir atau bahkan mencegah datangnya bencana.
Anak-anak kita masa kini adalah SDM masa depan. Masa depan negeri ini bergantung pada bagaimana kita menyiapkan SDM masa depan. Pendidikan yang tepat sejak dini akan membentuk generasi yang berkualitas dalam iman dan ilmu. Bukankah Allah SWT akan menurunkan rahmat dan pertolonganNya sekiranya penduduk bumi beriman dan melaksanakan kewajiban sebagai hamba Allah? SDM yang berilmu dengan dilandasi iman yang kuat pasti akan selalu berhati-hati dalam mengambil tindakan, apalagi yang terkait dengan kepentingan orang banyak.
Pendidikan di usia dini yang seperti apakah yang mampu membangun pribadi yang peduli lingkungan ? Bagaimana caranya ?
Setiap anak dilahirkan ibarat lembaran putih. Lingkunganlah yang berpengaruh terhadap corak pribadi anak. Lingkungan yang dimaksud di sini adalah keluarga/ orang tua , sekolah dan lingkungan sekitar (mis. televisi, teman bermain, dan budaya masyarakat).
Keluarga dan sekolah sebagai subyek pendidikan berperan penting dalam menumbuhkan kepribadian anak. Sinergi diantara keduanya akan membentuk generasi yang luar biasa. Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan keluarga dan sekolah untuk menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan :
1. Bekali dengan pengetahuan sejak dini
Sampaikan kepada anak (sesuai tahapan usianya) terkait dengan lingkungan disekitar kita. Misalnya apa gunanya air, apa manfaat hujan, bagaimana berhemat dengan air, apa manfaat pohon, apa yang terjadi jika pohon-pohon di hutan ditebangi, mengapa terjadi banjir, bagaimana membuang sampah yang benar, mengapa kita harus menjaga lingkungan atau hal-hal terkait lainnya. Limbah pabrik, polusi udara atau proses daur ulang juga akan dipahami anak jika orang tua menyampaikannya dengan cara yang tepat. Penyampaian akan menarik dan berkesan bagi anak jika dilakukan dengan gaya yang menyenangkan. Melalui dongeng, bernyanyi, percobaan-percobaan sederhana, mewarnai dan menggambar bebas, kegiatan eksplorasi buku atau praktek langsung dengan menanam pohon atau berjalan-jalan di taman kota sambil sesekali berdialog dengan anak.
- Mulai dengan pembiasaan dan keteladanan
- Menumbuhkan rasa tanggung jawab
- Menumbuhkan kecerdasan spiritual
Usia dini adalah usia yang tepat bagi penanaman nilai-nilai spiritual. Ketaatan kepada Allah melalui shalat lima waktu, berdoa, berbakti kepada orang tua, berbuat baik dengan sesama adalah sesuatu yang harus dibiasakan kepada anak. Orang tua hendaknya tidak berpikir ‘nanti dulu’ dalam pendidikan keimanan. Kesenangan dalam melaksanakan ibadah merupakan indikator keberhasilan dalam kecerdasan spiritual.
Mendidik anak-anak adalah menyiapkan peradaban. Semoga anak-anak kita menjadi pemimpin amanah yang akan membawa kebaikan buat umat, bangsa dan agama. Amin
Wallahu ‘alam
SUMBER:http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3463019056191999262#editor/target=post;postID=4216030598767237319
0 komentar:
Posting Komentar