Advertise Here

mengenal lingkungan

- Another Blogger Blog's



Curug Wadas di Cilongok Banyumas, Kamis (29/12). Banyumas memiliki ratusan curug atau air terjun yang masih perawan di sabuk lereng Gunung Slamet. TEMPO/Aris Andrianto
TEMPO.CO, Purwokerto - Perhutani menutup seluruh jalur pendakian puncak Gunung Slamet, terutama dari pos Baturraden, Banyumas. Penutupan bukan disebabkan oleh aktivitas gunung aktif itu, tapi karena angin kencang yang berpotensi menumbangkan pohon di hutan Gunung Slamet.

“Terlalu berisiko naik ke puncak Slamet sekarang. Anginnya terlalu kencang dan sanggup menumbangkan pohon,” kata Asisten Perhutani Bagian Kesatuan Pemangku Hutan Gunung Slamet Barat, Suhadi, Kamis 26 Januari 2012.

Suhadi mengatakan pepohonan di lereng Gunung Slamet relatif masih alami. Banyak pepohonan besar yang masih terjaga tapi rawan tumbang jika terempas angin besar.

Selain menutup pendakian, ia juga sudah menginstruksikan karyawannya agar tidak melakukan aktivitas penyadapan getah pinus. Obyek wisata alam yang berada di lereng Gunung Slamet juga sudah ditutup untuk menghindari jatuhnya korban.

Ia mengungkapkan dalam beberapa hari terakhir ini tercatat puluhan pohon tumbang, di antaranya empat pohon damar, 30 pohon pinus, dan 11 pohon perca.

Menurut dia, sebanyak 72 pekerja Perhutani yang bertugas menyadap getah pinus sudah diliburkan. Meski mengaku mengalami kerugian hingga Rp 3 juta per hari, ia memilih meliburkan karyawannya demi keselamatan. “Obyek wisata yang berada di sekitar lereng Gunung Slamet, seperti Pancuran Tujuh dan Telaga Sunyi, sudah ditutup,” katanya.

Dihubungi terpisah, Supervisor PT Palawi Baturraden, Yudi Priyono, mengatakan kantor pemasaran di Wana Wisata Baturraden hancur akibat tertimpa pohon tumbang. “Kami menunda semua kegiatan outbound untuk para wisatawan di Wana Wisata,” kata dia.

Selain menutup pendakian dari pos Baturraden, pos pendakian paling populer dari Bambangan juga sudah ditutup. “Dalam beberapa hari terakhir ratusan pohon dilaporkan tumbang. Kami melarang keras adanya pendakian karena sangat berbahaya,” kata Asper BKPH Gunung Slamet Timur, Achmad Efendi. Achmad mengatakan pihaknya sudah meliburkan sekitar 548 penyadap getah pinus.
SUMBER:http://www.tempo.co/read/news/2012/01/26/199379822/Angin-Kencang-Pendakian-Gunung-Slamet-Ditutup

0 komentar:

Posting Komentar

Free Tree ani Cursors at www.totallyfreecursors.com